Belakangan ini Negara Indonesia kembali merasa terusik ketika mendengar kabar bahwa negara tetangga kembali membuat ulah. Apa ulah tersebut? Sesuai yang dilansir dari website resmi malaysia, memberitakan bahwa Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Rais Yatim akan mem-patenkan tari TOR-TOR sebagai tarian adat resmi Malaysia.
Padahal sebelumnya hal serupa juga telah dilakukan Malaysia, dengan mengklaim beberapa kebudayaan asli Indonesia, diantaranya : Batik, Reog Ponorogo, lagu Rasa sayange, tari pendet dan beberapa kebudayaan Indonesia lainnya.
Sejak pemberitaan tersebut rakyat Indonesia heboh seperti kebakaran jenggot, hingga muncul demonstrasi disana sini, sebagai aksi penolakan dan protes atas pernyataan malaysia tersebut.
Baik... Ini merupakan berita terhangat minggu ini yang menguntungkan media untuk menjual produknya. :D
Muncul pertanyaan ketika permasalahan ini terjadi:
Mengapa negara tetangga terkesan rajin mengklaim budaya-budaya Indonesia?
Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat negara kita sendiri, kita bercermin pada diri kita, kita lihat generasi muda rakyat Indonesia yang pasti memiliki ciri khas budaya masing-masing. Namun pada kenyataannya generasi muda tidak perduli terhadap budayanya sendiri, bahkan sebagian mengatakan "KAMPUNGAN" jika ada generasi yang perduli terhadap budayanya. Kebanyakan lebih bangga menjadi negara lain daripada negara sendiri, dengan mengikuti gaya dan budaya negara asing.
Tidak usah munafik dengan keadaan ini karena kita sudah lihat faktanya, saat ini budaya kebarat-baratan merupakan gaya yang paling trend, paling modis, paling keren dengan gaya berpakaian setengah telanjang dan jelas terbuka, jadi wajar jika saat ini semakin muncul dan marak tindakan asusila. Kita tau efek dari pakaian terbuka, yakni semakin membuat lelaki lapar (ibarat kucing lapar dikasih ikan asin, y langsung sikat).
Contoh yang paling genting lainnya adalah banyaknya peniru dan mencontoh budaya Korea, hingga membentuk "BOYBAND" dan "GIRLBAND" sebagai bukti cinta mereka pada budaya luar yang menjadikan mental generasi muda Indonesia menjadi lebay dan alay. Apalagi melihat pagar kawat yang di gigi.. wiiiihhh... Apa gak risih kalau habis makan, banyak jigong yang nempel di pagar kawat tuh.. wkwkwkwkk
Tidak ragu untuk merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk sekedar bergaya bukan untuk memperbaiki gigi..
Jika kita membaca sejarah perjuangan Indonesia, dimana saat Bung Karno (Presiden Pertama RI, semoga aja pada tau yang g tau kembali ke SD aja sana :P) berkata : "Berikan aku 10 pemuda maka akan aku goncangkan dunia". Namun kalau ungkapan itu sekarang kita pakai apa yang terjadi? "Berikan aku 10 pemuda maka akan menjadi Boyband.."
Alamaakkk... tepok jidat dah ane....
Sedangkan para pejabat hanya bermental korupsi, "Biar negara buntung asal perut sendiri untung" mungkin inilah slogan para koruptor negara ini. Budaya malu sudah hilang dari wajah koruptor, sudah jelas mengambil uang negara namun masih bangga muncul didepan media dengan wajah seolah-olah bukan koruptor utama (Emang ada pangkat dalam koruptor ya?? hehehe), yang namanya koruptor y koruptor tidak ada perbedaan sesama koruptor.
Inikah yang terjadi dinegara ini? beginikah mental kita yang seharusnya? Hanya bermental alay dan lebay? Bermental jagoan namun terhadap sesama bangsa sendiri? tawuran dimana-mana antar sekolah? satu kampus? satu kampung? hanya karna hal sepele?
Namun saat negara mu di injak, dijajah, dihina dan kita diam saja! seolah-olah tidak tahu & Tidak dengar! apa karena takut?? apa lagi alasan mu?
Tidak perlu dijawab kuat-kuat dari pertanyaan ini cukup kita jawab dalam hati saja.
Kembali ke pertanyaan paling atas, mengapa negara tetangga rajin mengklaim budaya kita Indonesia?
Jawaban ane: Karena kita tidak menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri.
Eits inget........ jangan dibantah dan ditanya alasannya kenapa ya.. hahaha
Tulisan ini sedikit ungkapan unek-unek yang ada dalam hati pribadi penulis, sebenarnya banyak yang mau diungkapin tapi capek ngetiknya g ad yang bantuin. :)
Udah ah,, dah capek banget ngetik nih..
Harapan terbesar dari penulis adalah :
Semoga Negara ku ini menjadi negara yang disegani oleh negara sebelah bahkan diseluruh dunia dengan tidak mengikuti budaya luar, namun PD (Percaya Diri) dan bangga terhadap budaya sendiri.
Salam
Qomaruddin Bz
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Jangan lupa tinggalin jejak! Biar jejak nya melekat di sini :)